Berat
banget rasanya ngangkat kaki buat naik bus Jepara-Pati. Gravitasi mendadak kuat
banget ketika salah satu kakiku masih menginjak tanah Tayu. Tapi cukup dengan
membayangkan indahnya kota Semarang, asyiknya SMA 3, dan serunya X-olympiad
bisa mengalahkan gravitasi yang berlipat itu. Hingga aku duduk di bus dengan
senyum setengah ikhlas.
Oh
nggak kerasa aku udah ada di terminal Pati. Sebenarnya masih berat hati
meninggalkan kota Pati, tapi jalanku sekarang bukan lagi di kota ini. Jadi
begitu bus Surabaya-Semarang memasuki terminal aku harus mengejarnya, masih
dengan gravitasi yang sama. Beruntung aku masih bisa membayangkan hal yang sama
pula. Hingga aku berdiri di sini, di dekat pintu belakang bus ini.
Entah
ini perjuangan atau nasib, kesempatan buat aku duduk cuma 5 menit dari 2 jam
perjalanan. Bayangkan, gimana retaknya kakiku... ditambah lagi bus AC cuma
tulisan doang, gerah! Tapi, seperti sebelumnya, cukup dengan membayangkan hal
yang sama dan seseorang di sana #ciyee, sudah membuatku merasa lebih baik.
Dengan sesekali memandang awan yang bergerak, membuatku lebih nyaman.
Baik,
terminal Terboyo di depan mata. Sepertinya gravitasi sudah kembali normal.
Sudah nggak ada lagi yang namanya berat hati. Hingga aku sampai di rumah tua
ini, di mana banyak kesan di dalamnya walaupun belum setahun aku tinggali.
Aku
merasa lelah lalu aku membayangkan sesuatu di sini dan seseorang di sana,
kemudian rasa lelah itu hilang.
0 comments:
Post a Comment