Kalkulator Tidak Mencerdaskan

Siapa sih yang nggak bisa menggunakan kalkulator, apalagi para pelajar. Lalu apa maksudnya kalkulator tidak mencerdaskan? Pasti kalian udah paham lah. Dan lingkup masalah di sini bukan pada pedagang atau tukang kredit yang biasa nggunain kalkulator, melainkan di kalangan pelajar. Emang sih kalau buat pedagang atau tukang kredit kalkulator itu bermanfaat banget. Lho apa buat para pelajar nggak bermanfaat?

Bermanfaat.

Lho kok tidak mencerdaskan?

Aku juga punya alasannya. Tapi sebelumnya ada cerita nih...

Jadi gini, beberapa waktu yang lalu, kami kelas X-olympiad ada tugas matematika. Kebetulan materinya sampe  sinus cosinus rule. Tugasnya suruh membuat satu soal saja tentang aturan sinus dan cosinus, kebetulan kelompokku dapet aturan cosinus. Ya, tugas kelompok. Nanti tiap kelompok ngerjain soal dari kelompok lain. Poin didapat jika bisa ngerjain soal dari kelompok lain atau soal yang dibuat ada yang nggak bisa ngerjain. Tentu semua kelompok berlomba bikin soal yang susah. Begitu juga dengan kelompokku.

Ok. Kami udah ada soal yang lumayan susah, mungkin tipe olimpiade. Sebelumnya kami mengira di kelas kami cuma anak olimpiade matematika yang bisa ngerjain.

Dan ternyata perkiraan kami salah. Semua kelompok bisa ngerjain, berkat bantuan kalkulator. terus aku harus bilang kalo kalkulator berjasa banget gitu? Justru nggak ya. Karena setelah aku amati dan pahami cara mereka mengerjakan soal kami, itu sangat instan banget. Untuk lebih jelasnya akan aku posting di entri selanjutnya.

Bahkan mereka tidak mikir berat sama sekali. Cuma kelihaian memainkan kalkulator, soal beres. Aku yakin kalian belum mudeng yang aku maksud di entri ini. Mungkin di entri selanjutnya akan lebih jelas.

Jadi gini, tanpa kalkulator soal kami bisa dikerjaan, tapi butuh kreatifitas juga. Nah, kalau di tangan udah ada kalkulator, nyati sin,cos,tan, arc sin,arc cos,arc tan, kan mudah banget. Jadi itulah, dengan adanya kalkulator, akan mendorong mereka untuk tidak berpikir kreatif dalam mengerjakan soal terutama matematika.

Oh iya, tambahan, di sini juga masalahnya dalam lingkup matematika. Kalau masalah/pelajaran lain aku kurang tau.

Yah, begitulah.. mungkin kalian akan berpikir bahwa aku sok pinter matematika, atau sok apalah, terserah. Inilah pendapatku.

0 comments:

Post a Comment

My Instagram