Aku mendengar ada orang membuka
pintu depan rumahku. Berisik banget sih suara bapak-bapak itu. Udah malem juga,
ganggu orang tidur. Apa ada maling ya? Enggak, setahuku kampung ini aman
tentram damai walaupun kadang warganya sering ribut, tapi seenggaknya bebas
maling.
Eh bentar-bentar, aku tidur nggak
sih? Seingetku aku udah terlelap beberapa jam yang lalu deh. Dan saat ini
mungkin aku masih tidur. Nah, kesimpulannya ini cuma mimpi. Dan selanjutnya aku
tidur dengan sangat nyenyak tanpa mimpi lagi.
Paginya aku bangun seperti biasa.
“Ndek bengi kue ndenger
ribut-ribut ta ra?” ibuku nanya.
“He? Ribut-ribut opo?”
“Abah yo melu metu og.” Ibuku
menjawab, “R ilang”
R adalah tetanggaku, dia kelas 2
MTs. Orangnya cantik putih tinggi.
“Jebule pacaran neng tengah sawah,
jam sewelas bengi” ibuku menjelaskan.
“Hoo?” aku menanggapi sambil
pura-pura tidak peduli. Sementara aku memikirkannya.
Jadi suara ribut-ribut semalem
itu bukan mimpi ya. Ternyata aku nglilir jam 11 malem (ini tumben banget,
biasanya aku jam 11 belum tidur). Aku terbangun karena mendengar suara ribut
dan suara pintu yang dibuka Abahku, maklum pintu depan rumahku memang nggak
bisa diam.
“Jarene R iku wes janjian karo
pacare. Bocahe mrono numpak sepeda ditaruh mburi omahe R, trus pacaran neng
sawah” entah dari mana ibuku dapet cerita itu. Oh pastinya dari ibu-ibu di
tukang sayur keliling pagi.
“Bocah lanange jare meh dipateni
bapake R.” Ibu melanjutkan ceritanya. Dramatis amat ni kisah.
“Cah Alasdawa” (desa sebelah)
Dan blablabla...
Oh jadi ceritanya si R itu punya
pacar dari desa sebelah, nggak tau ganteng apa nggak. Malem itu mereka pacaran
di tengah sawah. Orang tuanya mengira si R ilang, jadi bapak-bapak ikut
mencarinya. Setelah ketahuan sama ayahnya R, mereka dimarahi, terutama cowoknya.
Apa mungkin ayahnya melarang R pacaran ataukah tidak suka dengan pacar anaknya,
mana kutahu. Dan aku nggak tahu kisah selanjutnya.
Please deh, ini jaman apaan ya...
melarang anak muda buat pacaran. Kasihan juga mereka. R kan temen sepermainanku
juga. Dulu sering main bareng, di sawah, di belakang rumahku, ke pantai
pagi-pagi bareng. Ah aku jadi ngiri sama R, udah punya pacar, sedangkan aku?
Boro-boro...
0 comments:
Post a Comment