Live in . ya... di mana kita akan
merasakan suasana pedesaan. Sejuk, segar, bebas polusi, tentunya. Kurasa akan
sangat menyenangkan. Apalagi kita juga mengikuti aktivitas di pedesaan. Asyik
bukan?
Jam enam pagi kami sudah tiba di
SMA 3 Semarang. Wow! Hampir semua dari kami membawa koper. Kira-kira jam tujuh
kami apel di sekolah. Tidak melelahkan karena hari agak mendung.
Jam setengah delapan kami
meninggalkan SMA 3 Semarang sekaligus meninggalkan kota Semarang menuju Kendal
tepatnya kecamatan Patean. Perjalanan sangat menyenangkan karena beberapa dari
kami, yang satu bus juga satu kelas asyik ngobrol dan bercanda. Yah.. ada juga
yang tidur sih..
Everything was okay, tapi untuk
sementara..
Tak berapa lama, kami sampai di
kabupaten Kendal. Entah daerah mana aku tidak tahu, pemandangannya bagus
banget, sumpah! Kanan jurang, kiri tebing, jalan keriting alias berkelok-kelok.
Tentu kami sangat kagum. Ada juga yang mengambil foto alam yang tidak ada di
kota itu. It’s so beautiful. Isn’t it?
Nah, yang ini nih. Ini adalah
klimaks dari perjalanan kami, X-Olimpiade. Saat di tanjakan, bus di depan bus
kami tiba-tiba berhenti nggak tahu kenapa. Of course bus kami juga ikut
berhenti. Yang ini adalah puncak dari klimaks. Bus kami malah mundur, yah karena
memang jalannya menanjak. Kulihat ‘kenek’
bus berusaha mengambil batu untuk mengganjal roda bus, tapi sepertinya
dia kesulitan mengambilnya. Yah! Bus kami terus mundur. You know what? Sebelah
kiri adalah JURANG. Ok, lupakan jurang. Tepat di belakang ada bus yang juga
rombongan kami. Yah! Otomatis bus yang aku tumpangi menabrak bus di belakangnya
sampai kacanya pecah. Dan yang ini adalah klimaks dari puncaknya klimaks. Bus
kami melesat ke kanan. Horor banget, sumpah! Di tepi kanan ada got dan bus kami
terperosok di dalamnya. Mungkin tidak ada yang tidak menjerit. Bukan mungkin,
tapi memang. Ngeri banget, sumpah! Tentu semua pada panik. Langsung pada turun
dari bus. Tidak memikirkan tas yang terinjak-injak. Mungkin dalam pikiran kami
adalah HIDUP-MATI. Shock! Panik! Trauma! Ya sih, terperosok dalam got
kedengarannya biasa aja, tidak mengerikan. Tapi bagian belakang bus hancur.
Entah! Banyak dari kami yang menangis karena shock. Bagaimana bus melesat ke
kiri? JURANG! Mungkin hanya beberapa gelintir yang yang masih bisa melihat
dunia. Ahh! Sudahlah... Allah masih melindungi kami, karena kami jalan dengan
tujuan baik, live in.
Ini nih, nyungsepnya bus kami yang sempat diabadikan oleh temanku Pungki. Kebetulan aku yang paling deket sama kamera.
Akhirnya aku dan beberapa temanku
ikut bus kelas aksel, yang lain naik bus cadangan. Alhamdulillah kami semua
tiba di kecamatan Patean dengan selamat.
Upacara penerimaan di kecamatan
berangsur selesai. Kami kelas olim dan X-7 langsung menuju desa Mlatiharjo,
dukuh Karangboyo. Berkumpul di depan masjid. Blablabla... “Ucik dan Sayyidatun
silakan bersama bu Suparman langsung menuju rumah”
Ya... orang tua asuhku bersama
Ucik adalah pak Suparman, seorang petani dengan dua anak. Rumah tidak jelek,
lumayan nyaman.
Bersambung...
0 comments:
Post a Comment