Live in Hari Pertama Part I

Blog ku kan masih suwung-suwungnya nih, jadi bingung mau post apa. Nggak ada kejadian unik yang aku alami hari ini buat jadi bahan. Langsung deh keinget beberapa tulisan tanganku yang kutulis waktu Live in di Kendal kemaren. Ini nih, cekidot >>

Live in . ya... di mana kita akan merasakan suasana pedesaan. Sejuk, segar, bebas polusi, tentunya. Kurasa akan sangat menyenangkan. Apalagi kita juga mengikuti aktivitas di pedesaan. Asyik bukan?
Jam enam pagi kami sudah tiba di SMA 3 Semarang. Wow! Hampir semua dari kami membawa koper. Kira-kira jam tujuh kami apel di sekolah. Tidak melelahkan karena hari agak mendung.
Jam setengah delapan kami meninggalkan SMA 3 Semarang sekaligus meninggalkan kota Semarang menuju Kendal tepatnya kecamatan Patean. Perjalanan sangat menyenangkan karena beberapa dari kami, yang satu bus juga satu kelas asyik ngobrol dan bercanda. Yah.. ada juga yang tidur sih..
Everything was okay, tapi untuk sementara..
Tak berapa lama, kami sampai di kabupaten Kendal. Entah daerah mana aku tidak tahu, pemandangannya bagus banget, sumpah! Kanan jurang, kiri tebing, jalan keriting alias berkelok-kelok. Tentu kami sangat kagum. Ada juga yang mengambil foto alam yang tidak ada di kota itu. It’s so beautiful. Isn’t it?
Nah, yang ini nih. Ini adalah klimaks dari perjalanan kami, X-Olimpiade. Saat di tanjakan, bus di depan bus kami tiba-tiba berhenti nggak tahu kenapa. Of course bus kami juga ikut berhenti. Yang ini adalah puncak dari klimaks. Bus kami malah mundur, yah karena memang jalannya menanjak. Kulihat ‘kenek’  bus berusaha mengambil batu untuk mengganjal roda bus, tapi sepertinya dia kesulitan mengambilnya. Yah! Bus kami terus mundur. You know what? Sebelah kiri adalah JURANG. Ok, lupakan jurang. Tepat di belakang ada bus yang juga rombongan kami. Yah! Otomatis bus yang aku tumpangi menabrak bus di belakangnya sampai kacanya pecah. Dan yang ini adalah klimaks dari puncaknya klimaks. Bus kami melesat ke kanan. Horor banget, sumpah! Di tepi kanan ada got dan bus kami terperosok di dalamnya. Mungkin tidak ada yang tidak menjerit. Bukan mungkin, tapi memang. Ngeri banget, sumpah! Tentu semua pada panik. Langsung pada turun dari bus. Tidak memikirkan tas yang terinjak-injak. Mungkin dalam pikiran kami adalah HIDUP-MATI. Shock! Panik! Trauma! Ya sih, terperosok dalam got kedengarannya biasa aja, tidak mengerikan. Tapi bagian belakang bus hancur. Entah! Banyak dari kami yang menangis karena shock. Bagaimana bus melesat ke kiri? JURANG! Mungkin hanya beberapa gelintir yang yang masih bisa melihat dunia. Ahh! Sudahlah... Allah masih melindungi kami, karena kami jalan dengan tujuan baik, live in.
Ini nih, nyungsepnya bus kami yang sempat diabadikan oleh temanku Pungki. Kebetulan aku yang paling deket sama kamera.

Akhirnya aku dan beberapa temanku ikut bus kelas aksel, yang lain naik bus cadangan. Alhamdulillah kami semua tiba di kecamatan Patean dengan selamat.
Upacara penerimaan di kecamatan berangsur selesai. Kami kelas olim dan X-7 langsung menuju desa Mlatiharjo, dukuh Karangboyo. Berkumpul di depan masjid. Blablabla... “Ucik dan Sayyidatun silakan bersama bu Suparman langsung menuju rumah”
Ya... orang tua asuhku bersama Ucik adalah pak Suparman, seorang petani dengan dua anak. Rumah tidak jelek, lumayan nyaman.

Bersambung...

0 comments:

Post a Comment

My Instagram