Live in Hari Kedua

Mataku perlahan membuka. Gelap. Tak ada setitik pun cahaya. Oh.. listrik padam. Entah jam berapa aku tidak tau, masih malam. Huh serem! Yang jelas banget terasa adalah dingin. Mending aku tutup mata lagi. Zzz...
Perlahan mataku membuka lagi. Ternyata sudah jam setengah 7 pagi. Ohh.. aku telat bangun! Ya Allah.... nggak enak banget sama Bu Parman. Langsung aku cuci muka. Bbrrr... dingin banget, sumpah! Rasanya enggan untuk mandi. Tapi entah kenapa akhirnya aku mandi juga. Sehabis mandi segar juga, walaupun dinginnya minta ampun. Lalu nyuci baju, tapi bingung mau dijemur di mana. Kalau di luar nanti kena angin, jatuh, kotor, nyuci lagi. Akhirnya kami jemur di depan dapur aja. #penting-nggak-sih.
Gara-gara bangun kesiangan jadi nggak bantu Ibu masak. Yah! Sarapan udah terhidang.
Waduhh.. kami berdua pengen poop #kompak-ya. Gimana nih.. di kali? No no no! Nggak mungkin! Yah, akhirnya kami ke rumah Allice Cuma numpang WC-nya. Ya gimana lagi...
Abis itu istirahat di rumah. Tak lama, Bu Parman mengajak kami ke sawah buat panen tomat. Sawahnya lumayan jauh dari rumah. Di luar anginnya dingin, kencang banget, but amazing!

Waah tomatnya sudah banyak yang matang, tapi juga banyak yang busuk. Yeah! Panen tomat yang menyenangkan. Seumur-umur baru kali ini aku  panen tomat. Sepertinya petani tomat di sini Cuma Pak Parma, soalnya aku tidak melihat kebun tomat lain selain milik Pak Parman. Yang beautiful banget: kebun jambu yang luas.
Wah.. rintik-tintik mulai turun. Terpaksa kami sudahi dulu panen tomatnya, padahal tomatnya masih banyak. Pulang deh. Tapi lumayan juga hasil panen hari ini.
 ini nih, aku lagi panen tomat. dan itu foto setengah badannya Ucik.

Sampai rumah langsung cuci kaki, istirahat deh. Hari sudah siang, tapi dinginnya masih terasa.
Belum lama istirahat, anak-anak, Kiki dan Linda ngajak jalan-jalan. Sepertinya mereka senang dengan keberadaan kami. Kami pun jalan-jalan. Menjelajahi kebun jambu, kebun jagung, dan entah ke mana, yang jelas asyik banget dan alamnya sungguh amazing.
Sampai jauh banget kami jalan-jalan. Memang sudah nasib, kami tidak membawa payung. Hujan! Di kebun nggak ada tempat berteduh. Basah deh...
Hujan deras dan angin kencang. Sampai-sampaisuara angin mendengung terdengar kencang, sumpah ngeri banget! Di antara kami juga ada anak SD pulang sekolah yang sama-sama kehujanan.
Setelah berlari melawan hujan dan angin, sampai juga di rumah warga yang berada di pojok kampung. Kami berteduh di sana. Lama banget kami menunggu hujan reda. Apalagi angin kencang mengerikan itu masih bertiup.
Karena nggak sabar, kami pun melawan hujan setelah angin agak reda. Tapi masih kehujanan juga. Sampai di rumah langsung bersih-bersih dan ganti baju. Bbrrr... dingin.
Kami pun tertidur karena kedinginan. Masih jam 2 siang. Dan ketika kami membuka mata, jam 5 sore. What! Tidur 3 jam? Lama ya..
Dingin, nggak usah mandi ah... ya. Kami nggak mandi, Cuma cuci muka. Setelah itu istirahat. Sampai sehabis maghrib, listrik padam. Berangkat sharing nggak ya.. nggak usah ah, males, gelap. Tapi akhirnya listrik nyala lagi. Brangkat sharing deh.
Jalan... sampai di tengah jalan kami tidak bisa melihat apa-apa. Listrik padam lagi. Sumpah horor banget, gelap, ngeri. Untung bawa senter. Nggak bisa bayangin, seandainya nggak bawa senter, bakal jadi patung di tengah jalan.
Gimana nih.. balik aja ah.. ngeri, nggak ada orang lagi.
Nah udah sampe rumah,lega. Apa? Pada brangkat sharing? Yah akhirnya kami balik lagi walaupun listrik masih padam. Dalam perjalanan Cuma brani lihat jalan, nggak brani lihat yang lain, nggak brani lihat belakang.
Nah alhamdulillah sudah sampai. Tapi kami telat, tak berapa lama, listrik sudah menyala. Yee... pulangnya nggak gelap-gelapan lagi. Sebelum pulang kami mampir di rumah temen buat numpang toilet. Takut kebelet di rumah nanti. Karena kamar mandi orang tua asuh kami nggak ada lampunya. Di belakang pula. Pojok. Sampingnya kebun jambu. Ngeri!
Jalan. Walaupun agak terang tapi tetep horor, karena rumah kami paling pojok. Sampai rumah langsung tidur. Dan yang masih tetap terasa adalah dingin.

0 comments:

Post a Comment

My Instagram